Terhubung dengan kami

Nasional

Survei LSI: Elektabilitas RIDO 51,8%, Pramono-Rano 28,4%, Dharma-Kun 3,2%

Diterbitkan

pada

Calon Gubernur Jakarta di Pilkada 2024.

Jakarta – Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di Jakarta. Hasilnya, pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) elektabilitasnya paling tinggi.

LSI melakukan survei menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error)±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling. Sampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.

Sampel sebanyak 1.200 orang. Teknik pengambilan jawaban dengan melakukan wawancara tatap muka. Survei dilakukan pada 6-12 September 2024.

Sebelum masuk ke elektabilitas pasangan calon, survei ini menampilkan hasil simulasi tiga nama kandidat calon gubernur. Hasilnya, Ridwan Kamil (RK) mendapat 53,9%, Pramono Anung 20,8%, dan Dharma Pongrekun 3,3%.

Setelah mendapatkan elektabilitas calon gubernur, responden ditanya mengenai elektabilitas pasangan calon gubernur. Responden diberi pertanyaan ‘Kalau pemilihan langsung Gubernur Daerah Khusus Jakarta diadakan hari ini, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih di antara pasangan nama berikut?’.

Hasilnya sebagai berikut:

– Ridwan Kamil-Suswono: 51,8%
– Pramono Anung-Rano Karno: 28,4%
– Dharma Pongrekun dan Kun Wardana: 3,2%
– Tidak ikut memilih (golput): 3,9%
– Tidak tahu/tidak jawab: 12,8%.

“Ketika sendiri, Ridwan Kamil dipilih oleh 53,9%, kemudian ketika dipasangkan sebagai pasangan, Ridwan Kamil-Suswono itu kurang, tidak terlalu berubah ada 51,8%. Yang menarik, ketika Pramono Anung digabungkan, suara Pramono Anung tadi yang kalau sendiri hanya mendapat 20%, ketika digabungkan dengan Rano Karno itu menjadi 28,4%. Jadi kita melihat di sini ada pengaruh cukup besar dari Rani Karno sebagai cawagub dari Pramono Anung, karena biasanya elektabilitas calon nomor satu itu biasanya tidak banyak berubah kalau calon wagubnya dimasukkan seperti dalam kasus RK-Suswono. Tapi dalam kasus Pramono Anung-Rano Karno itu elektabilitas Pramono Anung terbantu banyak dengan adanya nama Rano Karno,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat paparan secara daring, Rabu (18/9/2024).

“Dharma Pongrekun sama seperti sebelumnya yang milih sekitar 3,2%, ketika dipasangkan, jumlah yang mengaku golput menjadi berkurang, demikian juga yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab,” imbuhnya.

Meski begitu, Djayadi mengatakan hasil ini masih cair. Sebab, dalam survei ini, kata Djayadi, 64% responden menyatakan belum yakin dengan pilihannya.

“Kalau misalkan Pilkada dilaksanakan ketika kita melakukan survei, itu berarti Ridwan Kamil sudah melewati batas 50% lebih yang dipersyaratkan untuk dinyatakan sebagai gubernur terpilih di Jakarta, tetapi kalau kita lihat data di awal, jadi pilihan ini belum pasti diputuskan oleh pemilih. Karena sebelumnya saya menyatakan ada 64% dari pemilih ini baru betul-betul memutuskan pilihannya pada saat kampanye resmi dimulai, beberapa hari sebelum hari H, dan baru memutuskan pada hari H pencoblosan, dan jadi pilihan masih bersifat cair,” jelas Djayadi.

Sumber: DETIK

Bagikan ke
Klik untuk berkomentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending